Mantapkan Persiapan, Unpak Mendorong Mahasiswa Berpartisipasi di P2MW
HUMAS UNPAK – Universitas Pakuan (Unpak) kembali mengikuti program Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek).
"Keterlibatan Pakuan pada program P2MW itu sejak tahun 2022," ungkap Satgas P2MW Unpak, Bayu Dwi Prasetyo dilansir humas.unpak.ac.id dari jangkauindonesia.com.
Unpak kini mempersiapkan diri untuk ikut serta dengan cara yang berbeda dari sebelumnya, yaitu dengan mendorong lebih banyak mahasiswa/i untuk berpartisipasi.
"Pada tahun 2022 itu, kita melakukan persiapan dengan timeline yang sangat mendadak. Hanya 14 hari dari menyiapkan proposal hingga submit, itu sangat mepet ya," lanjutnya.
Meski dalam waktu yang cukup singkat, Bayu mengungkapkan jika Unpak berhasil menyerahkan 8 proposal dan terdapat 2 proposal yang lolos.
Tahun berikutnya, Unpak berhasil meloloskan 4 proposal usaha dari total 18 proposal yang diajukan. P2MW sendiri merupakan program pengembangan usaha mahasiswa yang telah memiliki usaha melalui bantuan dana pengembangan dan pembinaan dengan melakukan pendampingan serta pelatihan (coaching) usaha kepada mahasiswa peserta P2MW.
Adapun usaha yang diperlombakan, terbagi dalam 2 tahapan, yaitu tahapan awal dan tahapan bertumbuh.
"Tahapan awal itu didanai maksimum Rp15 juta dan tahapan bertumbuh didanai maksimum Rp20 juta," lanjut Bayu.
Pada tahun 2024, Unpak mendorong lebih banyak lagi keterlibatan mahasiswa dari berbagai fakultas dalam P2MW tersebut.
"Kami dari Satgas, bekerja sama dengan Pusat Inkubator Bisnis Unpak yang dikepalai Pak Nizam Andrianto melakukan roadshow ke masing-masing fakultas," tegas Bayu.
Hal ini dilakukan, agar terjadi pemerataan partisipasi dari setiap fakultas dan mahasiswa.
Bayu juga menyebutkan bahwa setiap tim yang berpartisipasi akan dilakukan pendampingan melalui program Manajemen Perguruan Tinggi.
"Jadi kita akan coaching. Contoh, proposal ini tidak memiliki keterangan usaha, ya kita bantu buat. Yang tidak punya NIB atau sertifikasi halal misalnya, kita bantu. Peran kampus disitu," lanjutnya.
Bayu juga menjelaskan terdapat tahapan lanjutan jika proposal dalam seleksi P2MW lolos.
"Kalau lolos di P2MW, ada kompetisi tingkat nasional namanya (Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia) KMI Expo. Dia beriringan dengan P2MW.
Disisi lain, dampak dari partisipasi mahasiswa juga positif karena menjadi sasaran untuk peningkatan akreditasidampak dari partisipasi mahasiswa juga positif karena menjadi sasaran untuk peningkatan akreditasi Unggul, Mandiri, dan Berkarakter.
Bayu berharap mahasiswa Unpak dapat memanfaatkan setiap program pemberdayaan yang ditawarkan.
"Saya ingin setiap mahasiswa itu open mindset. Dengan semua yang serba MBKM, jadi anak-anak itu harus berpikir out of the box. Kita punya wadah, pendampingan, dan fasilitas, ayo manfaatkan. Mahasiswa dapat pengalaman, produknya juga bisa diperkenalkan," tutup Bayu.
Program pengembangan usaha ini terbagai kedalam 6 kategori, diantaranya:
1. Makanan dan Minuman
2. Budidaya
3. Industri Kreatif, Seni, Budaya, dan Pariwisata
4. Jasa dan Perdagangan
5. Manufaktur dan Teknologi Terapan
6. Bisnis Digital
sumber: jangkauindonesia.com